Selasa, 30 April 2013

Bearing atau bahasa indonesianya disebut bantalan merupakan  komponen utama penggerak poros yang berputar. Bearing ( Bantalan ) banyak jenis macamnya, mulai dari bantalan bola ( ball bearing), bantalan jarum (needle bearng), bantalan gesek dan lain sebagainya.
Nah kali ini saya akan membahas sedikit tentang pengkodean bearing utamanya pada ball bearing yang mungkin lebih sering kita jumpai pada kendaraan  kita sehari-hari.
Coba saya beri contoh mengenai pengkodean bearing ( biasanya kode beairing terbaca di lingkaran bearing ) sebagai berikut :
Kode bearing (bantalan) = 6203ZZ
kode bearing di atas terdiri dari beberapa komponen yang dapat dibagi-bagi antara lain:
6 = Kode pertama melambangkan Tipe /jenis bearing
2 = Kode kedua melambangkan seri bearing
03 =Kode ketiga dan keempat melambangkan diameter bore (lubang dalam bearing)
zz = Kode yang terakhir melambangkan jenis bahan penutup bearing
a. Kode Pertama ( Jenis Bearing )
jadi dalam Kode bearing (bantalan) = 6203ZZ  seperti contoh di atas, kode pertama adalah angka 6 yang menyatakan bahwa tipe bearing tersebut adalah Single-Row Deep Groove Ball Bearing ( bantalan peluru beralur satu larik).
Perlu diingat bahwa kode di atas untuk menyatakan pengkodean bearing dalam satuan metric jika anda mendapatkan kode bearing seperti ini = R8-2RS, maka kode pertama ( R) yang menandakan bahwa bearing tersebut merupakan bearing  berkode satuan inchi.
b. Kode kedua ( Seri bearing)
Kalau kode pertama adalah angka maka bearing tersebut adalah bearing metric seperti contoh di atas (6203ZZ ), maka kode kedua menyatakan seri bearing untuk  menyatakan ketahanan dari bearing tersebut. Seri penomoran adalah mulai dari ketahan paling ringan sampai paling berat
  • 8 = Extra thin section
  • 9 = Very thin section
  • 0 = Extra light
  • 1 = Extra light thrust
  • 2 = Light
  • 3 = Medium
  • 4 =  Heavy
Kalau Kode pertama adalah Huruf, maka bearing tersebut adalah bearing Inchi seperti contoh (R8-2RS ) maka kode kedua ( angka 8 ) menyatakan besar diameter dalam bearing di bagi 1/16 inchi atau = 8/16 Inchi.
c. Kode ketiga dan keempat ( diameter dalam (bore) bearing)
Untuk kode 0 sampai dengan 3, maka diameter bore bearing adalah sebagai berikut :
  • 00 = diameter dalam 10mm
  • 01= diameter dalam 12mm
  • 02= diameter dalam 15mm
  • 03= diameter dalam 17mm
selain kode nomor 0 sampai 3, misalnya 4, 5 dan seterusnya maka diameter bore bearing dikalikan dengan angka 5 misal 04 maka diameter bore bearing = 20 mm
d. Kode yang terakhir (jenis bahan penutup bearing)
Ok, jadi kita sudah sampai pada pengkodean terakhir. pengkodean ini menyatakan tipe jenis penutup bearing ataupun bahan bearing. seperti berikut :
  1. Z Single shielded ( bearing ditutuipi plat tunggal)
  2. ZZ Double shielded ( bearing ditutupi plat ganda )
  3. RS Single sealed ( bearing ditutupi seal karet)
  4. 2RS Double sealed (bearing ditutupi seal karet ganda )
  5. V Single non-contact seal
  6. VV Double non-contact seal
  7. DDU Double contact seals
  8. NR Snap ring and groove
  9. M Brass cage
maka bearing 6203ZZ menyatakan bearing dengan tipe ditutupi plat ganda.
(http://zwingly.wordpress.com)

KODE ELEKTRODA SMAW



Banyak orang mengatakan dirinya adalah seorang yang ahli dalam hal pengelasan tapi ternyata kurang memahami secara rinci elektroda jenis apa yang tepat untuk melaksanakan suatu jenis pengerjaan pengelasan. Semuanya hanya berdasarkan pengalaman dan kebiasaan dan bahkan perasaan ( khususnya dalam menentukan arus listrik yang pas untuk suatu pengerjaan pengelasan).
Elektoda ( Kawat las) memiliki kode spesifikasi yang dapat kita lihat pada kardus pembungkusnya. Oleh karena itu saat ini, mari kita belajar memahami arti kode pada elktroda ( Kawat Las )khususnya tipe SMAW.

Spesifikasi kawat las terbungkus untuk untuk Mild Steel diatur dalam AWS A5.1

Berdasarkan peraturan American Welding  Society  ( AWS ),  Spesifikasi kawat las terbungkus untuk untuk Mild Steel diatur dalam AWS A5.1
Dua digit pertama menunjukan Kekuatan tariknya dalam kilo- pound-square –inch ( Ksi )
E6010 = kekuatan tarik nya nya 60 ksi,  (60000 psi),
E7018 = kekuatan tarik nya nya 70 ksi, (70000 psi),

Digit ketiga adalah Posisi pengelasan
Exx1x – untuk semua posisi
Exx2x – untuk posisi flat dan horizontal
Exx3x – hanya untuk posisi flat
Di bawah ini ilustrsi mengenai posisi pengelasan :

Spesifikasi kawat k las terbungkus untuk Low Alloy Steel diatur pada AWS A5.5

Empat digit pertama sama pembacaanya dengan kode untuk mild steel
Diikuti dengan garis (dash) dan huruf serta angkasebagai sebagai unsur paduan
A ditambahkan unsur carbon molybdenum
B ditambahkan unsur chromium molybdenum
C ditambahkan unsur nickel steel
D ditambahkan unsur manganese molybdenum molybdenum
G ditambahkan unsur lainnya
R akhir kode mengindikasikan ketahanan terhadap serapan uap uap (moisture pickup) (80% humidity, , 80ºF, 9 jam)
Contoh:
Kode kawat las : E7018-H8R
E7018-H8R artinya kekuatannya 70ksi,  mengandung mengandung “iron powder iron oxide iron powder iron oxide”, mengandung sedikit hidrogen (low hydrogen), ketahanan terhadap uap air dan untuk dipakai pada pada pengelasan pengelasan mild steel.
Kode Kawat Las : E8018-B2H4R
E8018-B2H4R artinya kekuatannya 80ksi , mengandung, iron powder iron oxide, dipadu  dengan chrome moly serta low hydrogen, ketahanan terhadap uap air serta digunakan untuk mengelas paduan baja chrome moly

Spesifikasi kawat las terbungkus untuk Stainless Steel diatur dalam AWS A5.4

Tiga (3) digit pertama adalah nomor tipe AISI dari stainless steel
Kemudian diikuti dengan garis dan 2 angka
  • Angka 15 = lapisannya mengandung CaO,TiO2& arusnya DCRP.
  • Angka 16 = lapisannya mengandung TiO & K2O & arusnya DCRP atau AC.
  • Angka 17 = lapisannya mengandung CaO, TiO2 K2O SiO O SiO2& arusnya DCRP atau AC.. Bead lasnya halus dan pelepasan slagnya sangat mudah.
Contoh:
Kode kawat las : Elektroda E 308L-16
(disadur dari http://zwingly.wordpress.com )

Senin, 29 April 2013

EVALUASI I prog. Pengelasan

1. Jelaskan Pengertian dari :
a. Welding
b. Las listrik
c.Regulator
d. Fluks
2. Sebutkan fungsi pembakaran las pada pengelasan oksigen-asetilin ?

3. Sebutkan beberapa jenis posisi dalam Pengelasan las busur ?

4. Jelaskan kode Elektroda  dibawah ini menurut SMAW ?

a. E 6010
b. E 6013
c. E.6014
d. E.6012
5.Sebutkan macam jenis pembakar yang dibedakan atas cara pencampuran gas di dalam     pembakar ?
 (tugas kelas X 1,2)
dikumpul dengan Print out
PERISTILAHAN / GLOSSARY
Aspek Rasio (Aspect Ratio) merupakan perbandingan antara tinggi penampang
ban dengan lebar penampang ban, dinyatakan dalam satuan persen.
Ban Bias merupakan ban yang dibuat dengan lapisan benang/serat arah miring
membentuk sudut 30 derajat – 40 derajat terhadap garis tengah ban.
Ban Radial merupakan ban yang dibuat dengan lapisan serat tegak lurus dengan
garis tengah ban, ditambah lapisan sabuk/belt (rigid breaker) searah lingkar ban yang
terbuat dari benang tekstil kuat atau kawat yang dibalut karet untuk membuat tread
lebih rigid.
Ban Tubeless merupakan ban yang dalam penggunaannya tidak menggunakan
ban dalam. Tekanan udara hanya ditahan oleh lapisan dalam ban, yaitu lapisan karet
yang kedap udara.
Bead Base adalah bagian bead yang datar, yang berada di antara bead toe dan bead heel.
Bead Heel yaitu bagian bead yang kontak dengan pelek pada flens.
Bead Toe merupakan bagian bead sebelah dalam.
Bead Wire merupakan kawat baja yang mengandung kadar karbon tinggi menjamin pemasangan ban ke pelek.
Bead untuk mencegah robeknya ban dari rim oleh karena berbagai gaya yang bekerja, sisi bebas atau bagian samping ply dikelilingi oleh kawat baja yang disebut
kawat bead.
Belt (Rigid Breaker) adalah tipe breaker yang digunakan pada ban radial-ply dan diletakkan seperti sarung mengelilingi ban diantara carcass dan karet tread, untuk
menahan Carcass dengan kuat.
Breaker adalah lapisan yang terletak diantara Carcass dengan Tread yang memperkuat daya rekat keduanya. Breaker meredam kejutan yang timbul dari permukaan jalan ke Carcass dan biasanya digunakan pada ban dengan bias-ply.
C.B.U merupakan jenis kerusakan ban berupa terputusnya ply-cord pada sidewall, kerusakan dapat dilihat dari sisi dalam ban.
(MODUL OPKR-40-019B) 

Selasa, 23 April 2013

kode Ban


- Kode Ban 
2.75 - 18 - 4 PR/42P                                                         
100/90 – 18 – 56P
Keterangan :                                                                     Keterangan :
2.75 = Lebar ban  (inchi)                                                 100 = Lebar ban (mm)
18    = Garis tengah lingkaran dalam ban ( inchi)        90 = Perbandingan tinggi dan lebar ban
4 PR = Jumlah lapisan penguat                                     18 = Garis tengah lingkaran dalam ban
42    = Kode beban maksimum                                       56 = Kode beban maksimum
P      = Kode batas kecepatan                                          P = Kode batas kecepatan
(anonim)