Minggu, 19 Mei 2013

Sistem Pelumasan dan Minyak Pelumas

Komponen sistem pelumasan terdiri atas bak penampung oli, pompa oli, dan saringan oli. Sistem pelumasan harus bekerja dengan baik karena tanpa pelumasan yang baik motor akan cepat rusak. Bagian-bagian yang bergerak cepat aus dan panas akibat dari gesekan.

Minyak pelumas yang digunakan biasanya adalah oli karena mempunyai syarat-syarat yang diperlukan dalam pelumasan Untuk menaikkan kemampuan pelumasan minyak oli diberi bahan tambahan (additive) antara lain
  • Detergents : untuk mencegah terjadinya endapan pada suhu bertemperatur tinggi
  • Anti oxidants : untuk mengurangi terjadinya oksidasi pada oli
  • Viscosity Index Improver : Untuk mengurangi pengaruh suhu terhadap kekentalan oli
  • Corrorsion Inhibitors : untuk melindungi logam non fero
 Ditinjau dari cara pengaliran oli ke bagian-bagian yang perlu dilumasi, ada tiga sistem yang umumnya digunakan, yaitusistem percik, sistem tekan, dan sistem kombinasi
Sistem percik
oli sampai ke bagian yang dilumasi dengan cara dipercikan oleh ujung pipi engkol. pada ujung pipi engkol di beri sendok pemercik yang dirancang khusus. percikan oli akan melumasi dinding silinder dan bearing.
Sistem tekan
oli dialirkan kebagian-bagian yang dilumasi dengan cara dipompa, pada bagian tertentu dibuat sebuah saluran kecil sebagai jalan aliran oli
Sistem kombinasi
sistem yang menggabungkan dari sistem tekan dan sistem percik yang keduanya bekerja secara bersama-sama. keuntungan dari sistem gabungan adalah apabila salah satu dari sistem tidak bekerja maka masih dapat melumasi pada batas-batas tertentu masih bisa dengan sistem percik

Sistem pelumasan berfungsi :
  1. Mencegah keausan
  2. Mengurangi panas yang berlebihan
  3. Mencegah terjadinya korosi
  4. Membersihkan kotoran akibat gesekkan
  5. Mengurangi suara berisik dan gesekan oleh dua bidang yang bergesekkan
Bagian-bagian yang dilumasi antara lain :
  1. dinding silinder, torak, cincin torak dan pena torak
  2. poros engkol beserta bantalanya
  3. poros nok dan bantalanya
  4. mekanisme katup
  5. ratantai timing dan poros pompa
Part 1
( sumber : motor bensin Hal 59, mesin tenaga hal 41) post Wira

Tidak ada komentar:

Posting Komentar